Saturday, October 19, 2013


Love doesn't need to be perfect, it just needs to be true <3
#quoteoftheday

Friday, October 18, 2013

Belajar Tusukan Rajut Dasar

      Ketiga tusukan yang akan diajarkan di bawah ini adalah tusukan paling dasar dari crochet. Kalau sudah menguasai minimal ketiga tusukan ini, maka akan banyak kreasi rajut yang dapat kita buat.

a.       Chain (ch) atau Tusuk rantai
Chain atau yang biasa dikenal dengan tusuk rantai adalah jenis tusukan paling dasar dalam merajut. Kita dapat mudah mengenalinya karena bentuknya mirip seperti rantai. Selain menjadi dasar sebuah rajutan, ch juga dapat kita gunakan sebagai tali ataupun gelang sederhana.
            Cara membuat:
-          Buat simpul awal
-          gunakan hakpen untuk mengambil benang
-          tarik benang hingga keluar dari simpul awal, ulangi sampai sepanjang yang dibutuhkan.
            
click to enlarge



      b.      Single crochet (sc) atau Tusuk tunggal
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tusuk tunggal. Sc bisa digunakan untuk membuat tali yang lebih tebal. Sifat sc lebih mudah dibentuk karena hasilnya yang lebih kecil.
            Cara membuat:
-          Buat 10 buah ch
-          tusukkan jarum pada ch ke dua dari hakpen
-          kaitkan benang pada hakpen
-          tarik benang hingga keluar 1 lubang pertama
-          kaitkan kembali benang pada hakpen
-          tarik benang hingga keluar 2 lubang sekaligus.

RUMUS MUDAH: masuk – 1 lubang – 2 lubang 


click to enlarge



      c.       Double crochet (dc) atau Tusuk ganda
Tusukan ini dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan sc. Sedikit terlihat lebih sulit dibanding sc. Tapi setelah bisa, kamu pasti akan menyukainya.
            Cara membuat:
-          Buatlah 10 buah ch
-          putar benang menggunakan hakpen, kemudian masukkan hakpen pada lubang ke-3 dari hakpen
-          kaitkan benang pada hakpen, tarik benang hingga keluar 1 lubang pertama
-          kaitkan benang pada hakpen, tarik benang hingga keluar 2 lubang sekaligus
-          kaitkan benang pada hakpen, tarik benang hingga keluar 2 lubang terakhir.

RUMUS MUDAH: putar – masuk – 1 lubang – 2 lubang – 2 lubang

click to enlarge


[Sebelum] Belajar Merajut

Sebelum mulai merajut ada beberapa teknik yang perlu kita ketahui. Tapi jangan diambil pusing ya, ini hanya untuk pengetahuan. Cukup pilih teknik mana yang kita anggap paling nyaman.

*Memilih Hakpen
Jarum haken, atau yang dikenal dengan sebutan hakpen, memiliki panjang sekitar 20 sentimeter dan di ujungnya terdapat kaitan kecil. Ada yang terbuat dari besi, logam, dan fiber. Di badan hakpen biasanya tercantum nomor yang menunjukkan besaran dari kaitan di ujungnya. Penggunaan jarum dengan nomor tertentu tergantung benang yang digunakan. Berikut daftar nomor hakpen merek ‘Rose’ yang harganya lebih murah dan mudah didapatkan di Indonesia:

1/0 = 1,75 mm
2/0 = 2,00 mm
3/0 = 2,30 mm
4/0 = 2,50 mm
5/0 = 3,00 mm
6/0 = 3,50 mm

Yang tertera di atas hanyalah sebagian nomor dan ukuran dari hakpen yang sering digunakan. Selain itu, masih banyak lagi ukuran lebih besar maupun lebih kecil. Kamu juga dapat memilih merek dan bahan hakpen sesuai yang diinginkan. Ada yang berat, ringan, terbuat dari besi, tembaga, berwarna silver, kuning, atau berwarna-warni sesuai keinginanmu.

*Cara memegang benang
Ada tiga cara memegang benang. Setiap orang memiliki cara nyaman tersendiri, seperti contoh di bawah. Manakah yang nyaman buatmu?
      
      1.      Cara pertama
           

      2.      Cara kedua
            
     
       3.      Cara ketiga
     
               

*Cara memegang jarum
Memegang jarum ada dua cara. Bisa memegang seperti memegang pensil untuk menulis, atau kamu bisa memegangnya dengan cara menggenggamnya seperti menggenggam pisau.

       
 
     Teknik memegang pensil                         Teknik memegang pisau


*Membuat simpul awal
Banyak orang kesulitan dalam membuat simpul awal. Semoga tip berikut ini bisa memudahkan.
Pertama, dengan menggunakan hakpen, buatlah simpul kecil, kemudian kamu bisa menahan simpul tersebut dengan menggunakan jarimu.
    Buat simpul menggunakan hakpen,
tahan simpul menggunakan hakpen. Jangan keluarkan hakpen dari simpul untuk membuat tusukan selanjutnya.

Saat membuat tusukan berikutnya, tahan terus simpul awal jangan sampai lepas, hingga kira-kira tusukan ke-3.

SEJARAH SINGKAT MERAJUT

Tidak ada yang tahu pasti asal-muasal merajut, di mana dan siapa yang pertama menciptakannya. Namun, ada beberapa teori menarik yang bisa kita ketahui mengenai merajut. Seorang peneliti dan penulis dari Denmark, bernama Lis Paludan, memiliki tiga teori mengenai asal-muasal dari negara mana merajut berasal.
Teori pertama menyatakan bahwa merajut berasal dari Arab Saudi yang kemudian menyebar ke timur ke Tibet dan ke barat ke Spanyol. Melalui jalur perdagangan, teknik merajut sampai ke kawasan negara-negara di Mediterania. Teori kedua menyatakan bahwa merajut berasal dari Amerika Selatan. Ada sebuah suku primitif di sana yang memakai rajutan sebagai perhiasan dalam suatu upacara untuk para remaja. Teori terakhir menyatakan bahwa merajut berasal dari China, karena ditemukan sebuah boneka yang dibuat dari rajutan.
Suatu penelitian lain menunjukkan bahwa merajut baru dikenal oleh masyarakat Eropa pada sekitar abad ke-18. Pada awalnya, merajut saat itu menggunakan bantuan bahan yang diregangkan dan ditahan dengan bantuan alat seperti frame (seperti pembidangan pada kegiatan menyulam). Oleh karena bentuknya yang seperti alat musik pukul, kegiatan ini pun dikenal dengan tambour atau drum oleh orang Perancis. Cara tambour mirip seperti merajut, hanya saja menggunakan bahan dan benang tipis. Jarumnya memiliki kait di ujungnya seperti hakpen.
Pada akhir abad ke-18, mulailah tambour berubah menjadi crochet. Tidak lagi menggunakan kain, melainkan hanya benang dan jarum, dan orang Prancis pun menyebutnya “merajut di udara”.
Tulisan pertama mengenai merajut ditulis oleh seorang wanita bernama Elizabeth Grant pada awal abad ke-19. Kemudian pola rajutan pertama kali dikeluarkan oleh sebuah majalah di Belanda bernama Penélope pada tahun 1824. Sedangkan di Irlandia, Mademoiselle Riego de la Blanchardiere membuat sebuah buku yang di dalamnya terdapat pola-pola rajut khas Irlandia pada tahun 1846. Konon, ia diakui sebagai penemu rajutan khas Irlandia, dan berkat bukunya pula rajutan khas Irlandia dikenal di penjuru Eropa dan Amerika.
Hingga saat ini, seni merajut renda pun sangat populer di Indonesia. Bahkan, di beberapa daerah, rajut menjadi salah satu kerajinan tangan khas daerah. Seperti di Bali, Padang, dan Bangka Belitung, rajut sudah menjadi salah satu cendera mata khas ketiga daerah tersebut.

Merajut

Merajut | Crochet | Haken | Knitting | Breien | Yubiami

Merajut. Istilah yang pastinya tidak asing lagi untuk para ladies. Tapi, tahukan kalian? Merajut pun ternyata terbagi menjadi beberapa jenis. Apa saja ya? Check this out.. ;)

      a.      Breien
Breien berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris disebut knitting. Alat bantu utama breien menggunakan dua jarum panjang yang bentuknya seperti sumpit untuk merajut benang. Hasil rajutan breien yang lebih rapat cenderung lebih cocok untuk udara dingin karena benang yang digunakan lebih tebal dan hangat dibandingkan dengan haken. Oleh karena itu, breien kurang diminati di Indonesia dibandingkan dengan haken. Sebaliknya, di negara-negara yang beriklim dingin breien lebih diminati karena dengan breien kita dapat membuat pakaian-pakaian hangat seperti sweater, kaos kaki, topi, syal, dan sebagainya. Namun bukan berarti di Indonesia tidak ada peminatnya lho, ya. Hanya saja lebih sedikit jumlahnya jika dibandingkan dengan peminat haken. Haken itu apa? Lanjut yuk bacanya. :)) 

      b.      Haken
Dalam bahasa Inggris, haken disebut dengan crochet. Crochet sendiri berasal dari bahasa Perancis yang berarti hook dalam bahasa Inggris, atau kait dalam bahasa Indonesia. Dalam haken, jarum dengan kait di ujungnya yang disebut hakpen, merupakan alat bantu utama. Oleh orang Indonesia, haken juga biasa disebut merenda. Dari kegiatan haken ini, kita dapat membuat berbagai macam kreasi, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, seperti bros bunga, tempat handphone, tas, baju, hingga bed cover. Mungkin itulah alasan mengapa haken lebih digandrungi di Indonesia, karena jenis kreasi yang dihasilkannya bisa lebih banyak. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, kreasi haken sudah menjadi salah satu ciri khas daerah, seperti Bali, Bangka Belitung, hingga Padang.

      c.       Merajut dengan jari (finger knit)
Merajut dengan jari atau finger knit dalam bahasa Jepang disebut juga dengan yubiami. Yubiami merupakan sebuah cara merajut benang yang hanya menggunakan bantuan jari-jemari tangan. Kreasi yang dihasilkan dari yubiami memang hanya berupa rajutan panjang yang terlihat seperti tambang, tapi dari situ dapat dikembangkan lagi menjadi kreasi lain seperti tas, topi, bahkan rok cantik. Teknik merajut ini memang kurang populer di Indonesia, tetapi untunglah sekarang mulai banyak buku-buku yubiami yang beredar di toko-toko buku.


Sekarang sudah tahu kan jenis-jenis rajut apa saja. Kamu tertarik dengan yang mana? Di blog ini, saya akan mengupas lebih banyak mengenai haken, karena kebetulan memang teknik itu yang saya kuasai dengan baik. Hehe. Semoga bermanfaat... :))

Monday, October 14, 2013

This is Ayodya and Me! :))

Alhamdulillah, keinginan punya blog terwujud juga. Blog apa sih ini? Secara umum, di blog ini kamu akan menemukan macam-macam hal menarik seputar hobi seperti handmade, crochet, kreasi katun, resep masakan, dan lain sebagainya. Pokoknya dijamin menarik hingga kamu tidak akan bisa berpaling darinya.. Hehe..

So, enjoy your trip here in my blog....

with love,
Rahma Astari