Tidak ada yang tahu pasti asal-muasal merajut, di mana dan siapa
yang pertama menciptakannya. Namun, ada beberapa teori menarik yang bisa kita ketahui mengenai merajut. Seorang peneliti dan penulis dari Denmark, bernama
Lis Paludan, memiliki tiga teori mengenai asal-muasal dari negara mana merajut
berasal.
Teori pertama menyatakan bahwa merajut berasal dari Arab Saudi yang
kemudian menyebar ke timur ke Tibet dan ke barat ke Spanyol. Melalui jalur
perdagangan, teknik merajut sampai ke kawasan negara-negara di Mediterania. Teori
kedua menyatakan bahwa merajut berasal dari Amerika Selatan. Ada sebuah suku primitif
di sana yang memakai rajutan sebagai perhiasan dalam suatu upacara untuk para
remaja. Teori terakhir menyatakan bahwa merajut berasal dari China, karena
ditemukan sebuah boneka yang dibuat dari rajutan.
Suatu penelitian lain menunjukkan bahwa merajut baru dikenal oleh
masyarakat Eropa pada sekitar abad ke-18. Pada awalnya, merajut saat itu
menggunakan bantuan bahan yang diregangkan dan ditahan dengan bantuan alat
seperti frame (seperti pembidangan pada kegiatan menyulam). Oleh karena
bentuknya yang seperti alat musik pukul, kegiatan ini pun dikenal dengan tambour
atau drum oleh orang Perancis. Cara tambour mirip seperti merajut, hanya
saja menggunakan bahan dan benang tipis. Jarumnya memiliki kait di ujungnya
seperti hakpen.
Pada akhir abad ke-18, mulailah tambour berubah menjadi crochet.
Tidak lagi menggunakan kain, melainkan hanya benang dan jarum, dan orang
Prancis pun menyebutnya “merajut di udara”.
Tulisan pertama mengenai merajut ditulis oleh seorang wanita
bernama Elizabeth Grant pada awal abad ke-19. Kemudian pola rajutan pertama
kali dikeluarkan oleh sebuah majalah di Belanda bernama Penélope pada
tahun 1824. Sedangkan di Irlandia, Mademoiselle Riego de la Blanchardiere
membuat sebuah buku yang di dalamnya terdapat pola-pola rajut khas Irlandia
pada tahun 1846. Konon, ia diakui sebagai penemu rajutan khas Irlandia, dan
berkat bukunya pula rajutan khas Irlandia dikenal di penjuru Eropa dan Amerika.
Hingga saat ini, seni merajut renda pun sangat populer di
Indonesia. Bahkan, di beberapa daerah, rajut menjadi salah satu kerajinan
tangan khas daerah. Seperti di Bali, Padang, dan Bangka Belitung, rajut sudah
menjadi salah satu cendera mata khas ketiga daerah tersebut.
No comments:
Post a Comment